1.Tujuan[kembali]
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan "Integrated Circuit (IC) Multivibrators"
- Untuk mengetahui contoh rangkaian "Integrated Circuit (IC) Multivibrators"
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan "Integrated Circuit (IC) Multivibrators"
- Untuk mengetahui contoh rangkaian "Integrated Circuit (IC) Multivibrators"
2. Alat dan Bahan[kembali]
1. ALAT
a. Instrumen
- Osiloskop
OSILOSKOP adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
FUNGSI Osiloskop adalah untuk mengamati bentuk gelombang input dan output pada rangkaian.untuk mengamati bentuk gelombang input dan output pada rangkaian.

keterangan
Spesifikasi
- Osiloskop
OSILOSKOP adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
FUNGSI Osiloskop adalah untuk mengamati bentuk gelombang input dan output pada rangkaian.untuk mengamati bentuk gelombang input dan output pada rangkaian.
Spesifikasi
b. Generator
Power Supply
Berfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian. Spesifikasi :Input voltage: 5V-12V
Output voltage: 5V
Output Current: MAX 3A
Output power:15W
conversion efficiency: 96%
Output voltage: 5V
Output Current: MAX 3A
Output power:15W
conversion efficiency: 96%
2. BAHAN
- Resistor

Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V = IR).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:Tabel warna Spesifikasi
- Resistor

Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V = IR).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Spesifikasi
2. Kapasitor
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nFKapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.Cara menghitung nilai kapasitor :1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.3. Satuan kapasitor dalam piko farad.4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Spesifikasi
3. IC - 555
IC 555 adalah sebuah Integrated Circuit (IC) yang sering digunakan sebagai timer atau oscillator dalam rangkaian elektronik. IC 555 memiliki tiga pin utama yaitu pin kontrol (control pin), pin trigger (trigger pin), dan pin output (output pin) yang dapat dikonfigurasi dalam berbagai mode operasi. IC 555 juga dapat diatur untuk menghasilkan pulsa dengan frekuensi dan duty cycle tertentu. IC 555 sangat populer dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti lampu kilat, alarm, kontrol motor, dan banyak lagi. Spesifikasi
- Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
- Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
- Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
- Maksimum output Arus : 200 mA
- Daya : 600 mW
- Suhu kerja antara : 0 to 70 °C

- GND : Ground
- Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
- Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
- Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
- Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
- Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
- Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
- VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%

- Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
- Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
- Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
- Maksimum output Arus : 200 mA
- Daya : 600 mW
- Suhu kerja antara : 0 to 70 °C
- GND : Ground
- Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
- Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
- Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
- Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
- Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
- Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
- VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
3. Dasar Teori[kembali]
Multivibrator adalah sebuah sirkuit elektronik yang digunakan untuk bermacam-macam sistem dua keadaan seperti osilator, pewaktu, dan register. Ini bercirikan dua peranti penguat (transistor, tabung hampa, op-amp, dll) yang dikopel-silang oleh jaringan resistor dan kondensator. Bentuk paling umum adalah tipe takstabil yang menghasilkan gelombang persegi. Multivibrator mendapatkan namanya karena isyarat kekuasannya kaya akan harmonik.
Ada tiga jenis sirkuit multivibrator, yaitu:- Multivibrator takstabil, di mana sirkuit tidak stabil pada salah satu keadaan, ini berosilasi terus-menerus dari satu keadaan ke keadaan lainnya.
- Multivibrator ekamantap, di mana salah satu keadaan adalah stabil, tetapi yang lainnya takstabil. Sirkuit akan berubah ke keadaan takstabil untuk waktu tertentu, tetapi akan selalu kembali ke keadaan stabil. Sirkuit ini berguna untuk membuat pewaktuan dengan jeda tetap untuk menanggapi isyarat luar.,
- Multivibrator dwimantap, di mana sirkuit akan tetap berada pada salah satu keadaan. Sirkuit dapat diubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya dengan penyulut eksternal. Sirkuit ini adalah blok fasis dari register dan memori digital.
A. Rangkaian Monostable Multivibrator
Monostable mempunyai arti satu atau mono dan stabil yang dimana kondisi awal standby pada kondisi low dan high selama selang waktu tertentu setelah dipicu.Rangkaian ini dapat dimanfaatkan sebagai penunda waktu, pendeteksi pulsa gelombang yang hilang, bouncefree switch / penekanan switch sekali dan latch, saklar sentuh, pulse wide moulation (PWM), pembagi frekuensi, dan kapasitansi meter.
- Multivibrator takstabil, di mana sirkuit tidak stabil pada salah satu keadaan, ini berosilasi terus-menerus dari satu keadaan ke keadaan lainnya.
- Multivibrator ekamantap, di mana salah satu keadaan adalah stabil, tetapi yang lainnya takstabil. Sirkuit akan berubah ke keadaan takstabil untuk waktu tertentu, tetapi akan selalu kembali ke keadaan stabil. Sirkuit ini berguna untuk membuat pewaktuan dengan jeda tetap untuk menanggapi isyarat luar.,
- Multivibrator dwimantap, di mana sirkuit akan tetap berada pada salah satu keadaan. Sirkuit dapat diubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya dengan penyulut eksternal. Sirkuit ini adalah blok fasis dari register dan memori digital.
A. Rangkaian Monostable Multivibrator
Beberapa IC digital yang umum digunakan yang dapat digunakan sebagai multivibrator monostabil antara lain : - 74121 (multivibrator monostabil tunggal),
- 74221 (multivibrator monostabil ganda),
- 74122 (multivibratormonostabil monostabil tunggal) dan
- 74123 (multivibrator monostabil ganda retriggerable)
B. Astable Multivibrator
Aplikasi IC 555 yang satu ini merupakan kebalikan dari aplikasi sebelumnya yaitu monostable. pada astable sesuai dengan namanya yaitu astable yang artinya tidak stabil karena rangkaian ini tidak memiliki keadaan output yang stabil atau berubah-ubah. dari keadaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi dalam rangkaian kendali. keadaan ini diperoleh dari pengisian dan pengosongan kapasitor
Pada aplikasi ini IC 555 beroperasi sebagai osilator gelombang kotak (Square Wave Oscilator). kegunaannya sebagai generator pulsa, alarm keamanan, pemodulasi, lampu blink (kedip), dan sebagainya
rangkaian astable multivibrator adalah sebagai berikut :
gambar rangkaian astable multivibrator
rangkaian ini paling sering digunakan sebagai osilator gelombang kotak / pembangkit pulsa, terdapat perhitungan untuk nilai frekuensi output yang kita inginkan :
f = 1 / { ln (2) . (R1 + 2.R2) . C }
ataukarena nilai ln (2) ~ 0,7 sering juga dirumuskan sebagai berikut :
f = 1 / { 0,7 . (R1 + 2.R2) . C }
dengan keterangan sbb. :f = frekuensi (Hz)R1 dan R2 = resistor rangkaian (Ohm)C = kapasitor rangkaian (Farad/F)
sebagai contoh :
jika kita memiliki rangkaian astable dengan komponen berikut : R1 = 10 KOhm, R2 = 2 KOhm dan kapasitor (C) = 1 uF, maka nilai frekuensi outputnya adalah :
f = 1 / { 0,7 . (10000 + 2 . 2000) . 0,000001}
f = 102,04 Hz
jadi frekuensi output / gelombang output rangkaian adalah 102 Hz
seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa karakteristik dari IC 555 adalah sebagai berikut :
dalam pengukuran diatas diapat dilihat periode gelombang adalah 508,7 us
dalam pengukuran diatas diapat dilihat periode gelombang pada saat pulsa high adalah 352,5 us
![]() |
bentuk gelombang relevan multivibrator astabil |
![]() |
(a) Multivibrator monostabil menggunakan timer 555 ![]() |
1) ResistorJenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.Cara menghitung nilai resistor:Tabel warna
Contoh :Gelang ke 1 : Coklat = 1Gelang ke 2 : Hitam = 0Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
2) Kapasitor
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nF
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Spesifikasi
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
3. IC - 555
IC 555 adalah sebuah Integrated Circuit (IC) yang sering digunakan sebagai timer atau oscillator dalam rangkaian elektronik. IC 555 memiliki tiga pin utama yaitu pin kontrol (control pin), pin trigger (trigger pin), dan pin output (output pin) yang dapat dikonfigurasi dalam berbagai mode operasi. IC 555 juga dapat diatur untuk menghasilkan pulsa dengan frekuensi dan duty cycle tertentu. IC 555 sangat populer dan banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti lampu kilat, alarm, kontrol motor, dan banyak lagi. Spesifikasi
- Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
- Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
- Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
- Maksimum output Arus : 200 mA
- Daya : 600 mW
- Suhu kerja antara : 0 to 70 °C

- GND : Ground
- Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
- Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
- Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
- Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
- Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
- Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
- VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
Karakteristik dari IC 555 adalah sebagai berikut :
Contoh soal - Apa yang dimaksud dengan IC Multivibrator?
A. Sebuah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan dua output yang berbeda secara bergantian
B. Sebuah jenis IC yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
C. Sebuah IC yang digunakan untuk memperkuat sinyal analog
D. Sebuah jenis IC yang digunakan untuk menghasilkan gelombang sinusoidal
Jawaban: A
- IC Multivibrator yang paling umum digunakan adalah:
A. 555
B. 741
C. 386
D. 7805
Jawaban: A (IC 555 adalah IC Multivibrator yang paling umum digunakan)
3. Sebuah resistor memiliki nilai 220 Ohm dan dihubungkan dengan sebuah kapasitor yang memiliki kapasitansi 0,1 mikrofarad. Jika resistor dan kapasitor tersebut digunakan dalam rangkaian astabil multivibrator dengan IC 555, maka frekuensi output pada pin 3 IC 555 adalah?
A. 727 Hz
B. 776 Hz
C. 810 Hz
D. 847 Hz
Untuk menyelesaikan masalah ini, kita dapat menggunakan rumus frekuensi dari rangkaian astabil multivibrator, yaitu:
f = 1.44 / ((R1 + 2*R2)*C)
Dimana:
R1 = nilai resistor pertama
R2 = nilai resistor kedua
C = nilai kapasitor
Mengganti nilai resistor dan kapasitor yang diberikan pada soal, maka:
f = 1.44 / ((220 + 2*220) * 0.1E-6)
f = 776 Hz
Jadi, jawaban yang benar adalah B (776 Hz).
Example Pada BUKU
Example 10.1
Bentuk gelombang dari Gambar (b) diterapkan pada terminal RESET dari rangkaian multivibrator astabil dari Gambar (a). Gambarlah gelombang output! Solusi :
Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar (a) adalah multivibrator astabil dengan bentuk gelombang simetris 500 Hz yang diterapkan pada terminal RESET-nya. Terminal RESET bergantian TINGGI dan RENDAH selama 1,0 ms. Ketika input RESET RENDAH, output dipaksa ke status RENDAH. Ketika input RESET TINGGI, bentuk gelombang astabil muncul di output. Periode waktu TINGGI dan RENDAH dari multivibrator astabil ditentukan sebagai berikut:

HIGH time=0.69×14.5×103×0.01×10−6 =100ms
LOW time=0.69×14.5×103×0.01×10−6 =100ms
Output astable adalah bentuk gelombang simetris 5 kHz. Setiap kali terminal RESET pergi ke TINGGI selama 1,0 ms, lima siklus gelombang 5 kHz muncul di output. Gambar diatas menunjukkan bentuk gelombang output yang muncul di terminal 3 IC pengatur waktu.
Example 10.2
Berdasarkan rangkaian multivibrator monostable pada Gambar dibawah. Terminal pemicu (pin 2 dari IC) digerakkan oleh bentuk gelombang simetris 10 kHz. Tentukan frekuensi dan duty cycle gelombang keluaran!
Solusi :
- Frekuensi dari gelombang pemicu = 10kHz
- Periode waktu antara dua ujung leading atau trailing = 100 µs
- Lebar pulsa yang diharapkan dari output monoshot = 1.1 RC = 1.1 x 104 x 10-8 = 110 µs
- Gelombang pemicu adalah yang simetris dengan periode waktu tinggi dan rendah masing-masing 50 µs. Karena periode waktu keadaan RENDAH dari bentuk gelombang pemicu kurang dari lebar pulsa output yang diharapkan, ia dapat berhasil memicu monoshot pada ujung trailingnya.
- Karena periode waktu antara dua trailing edge berturut-turut adalah 100 µs dan lebar pulsa keluaran yang diharapkan adalah 110 µs, hanya tepi trailing alternatif dari gelombang pemicu yang akan memicu monoshot.
- Frekuensi bentuk gelombang output = 10/2 = 5 kHz.
-Periode gelombang output = 1/(5 x 103) = 200 µs
Oleh karena itu, duty cycle dari gelombang output = 110/200 = 0.55
4. Percobaan[kembali]

- Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
- Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
- Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
- Maksimum output Arus : 200 mA
- Daya : 600 mW
- Suhu kerja antara : 0 to 70 °C
- GND : Ground
- Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
- Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
- Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
- Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
- Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
- Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
- VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc
Karakteristik dari IC 555 adalah sebagai berikut :
- Apa yang dimaksud dengan IC Multivibrator? A. Sebuah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan dua output yang berbeda secara bergantian B. Sebuah jenis IC yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital C. Sebuah IC yang digunakan untuk memperkuat sinyal analog D. Sebuah jenis IC yang digunakan untuk menghasilkan gelombang sinusoidal
Jawaban: A
- IC Multivibrator yang paling umum digunakan adalah: A. 555 B. 741 C. 386 D. 7805
Jawaban: A (IC 555 adalah IC Multivibrator yang paling umum digunakan)
3. Sebuah resistor memiliki nilai 220 Ohm dan dihubungkan dengan sebuah kapasitor yang memiliki kapasitansi 0,1 mikrofarad. Jika resistor dan kapasitor tersebut digunakan dalam rangkaian astabil multivibrator dengan IC 555, maka frekuensi output pada pin 3 IC 555 adalah?
A. 727 Hz B. 776 Hz C. 810 Hz D. 847 Hz
Untuk menyelesaikan masalah ini, kita dapat menggunakan rumus frekuensi dari rangkaian astabil multivibrator, yaitu:
f = 1.44 / ((R1 + 2*R2)*C)
Dimana: R1 = nilai resistor pertama R2 = nilai resistor kedua C = nilai kapasitor
Mengganti nilai resistor dan kapasitor yang diberikan pada soal, maka:
f = 1.44 / ((220 + 2*220) * 0.1E-6) f = 776 Hz
Jadi, jawaban yang benar adalah B (776 Hz).
Example Pada BUKU
Example 10.1
Solusi :
Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar (a) adalah multivibrator astabil dengan bentuk gelombang simetris 500 Hz yang diterapkan pada terminal RESET-nya. Terminal RESET bergantian TINGGI dan RENDAH selama 1,0 ms. Ketika input RESET RENDAH, output dipaksa ke status RENDAH. Ketika input RESET TINGGI, bentuk gelombang astabil muncul di output. Periode waktu TINGGI dan RENDAH dari multivibrator astabil ditentukan sebagai berikut:
![]() |
HIGH time=0.69×14.5×103×0.01×10−6 =100ms
LOW time=0.69×14.5×103×0.01×10−6 =100ms
Output astable adalah bentuk gelombang simetris 5 kHz. Setiap kali terminal RESET pergi ke TINGGI selama 1,0 ms, lima siklus gelombang 5 kHz muncul di output. Gambar diatas menunjukkan bentuk gelombang output yang muncul di terminal 3 IC pengatur waktu.
Example 10.2
Berdasarkan rangkaian multivibrator monostable pada Gambar dibawah. Terminal pemicu (pin 2 dari IC) digerakkan oleh bentuk gelombang simetris 10 kHz. Tentukan frekuensi dan duty cycle gelombang keluaran!
Solusi :
- Frekuensi dari gelombang pemicu = 10kHz
- Periode waktu antara dua ujung leading atau trailing = 100 µs
- Lebar pulsa yang diharapkan dari output monoshot = 1.1 RC = 1.1 x 104 x 10-8 = 110 µs
- Gelombang pemicu adalah yang simetris dengan periode waktu tinggi dan rendah masing-masing 50 µs. Karena periode waktu keadaan RENDAH dari bentuk gelombang pemicu kurang dari lebar pulsa output yang diharapkan, ia dapat berhasil memicu monoshot pada ujung trailingnya.
- Karena periode waktu antara dua trailing edge berturut-turut adalah 100 µs dan lebar pulsa keluaran yang diharapkan adalah 110 µs, hanya tepi trailing alternatif dari gelombang pemicu yang akan memicu monoshot.
- Frekuensi bentuk gelombang output = 10/2 = 5 kHz.
-Periode gelombang output = 1/(5 x 103) = 200 µs
Oleh karena itu, duty cycle dari gelombang output = 110/200 = 0.55
Prosedur kerjapada percobaan kali ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:- Mempersiapkan Alat beserta Bahan seperti yang telah tertera pada Sub Bab Alat dan Bahan di atas
- Merangkai Rangkaian
- Pada Rangkaian disambungkan input berupa gelombang pulsa agar dapat melihat bagaimana perbedaan respons gelombang input dan outputnya.
- Amatilah nilai input dan output dengan menyesuaikannya dengan rumus yang ada,
GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.8 a

Rangkaian 10.8 a

Hasil Simulasi
Prinsip kerja
IC 74123 adalah monostable multivibrator (monoshot) yang dapat di-retrigger. Prinsip kerja dari IC ini adalah ketika sinyal input (pada pin A) diberikan, maka IC akan menghasilkan pulsa output dengan durasi tertentu sesuai dengan nilai resistor dan kapasitor eksternal yang digunakan. Durasi pulsa output ini dapat diatur dengan mengubah nilai resistor dan kapasitor yang digunakan. Pada rangkaian diatas berupa pemicuan TINGGI ke RENDAH dan percobaan kita mengunakan frekuensi 35 khz yang mana ini di dapat dari rumus T = 0.28RC[1 + (0.7/R)] dengan nilai R= 10k ohm dan C= 10nF. formula ini berlaku untuk C> 1000pF. Rentang nilai yang disarankan untukRadalah 5–50 K . dan pada simulasi terlihat bahwa input yang berupa sinyal pulsa dan ouput berupa kosntan (DC) hal ini di akibatkan oleh rangkaian monostable multivibrator bekerja secara tidak stabil dan hanya menghasilkan satu pulsa output pada setiap kali diberi input trigger. Setelah pulsa output selesai, rangkaian akan kembali ke kondisi awal dan sinyal output akan kembali menjadi konstan atau berupa sinyal DCDalam aplikasinya, IC 74123 dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal pulsa untuk mengontrol berbagai macam sistem elektronik, seperti pemrosesan data digital, kontrol motor, dan sebagainya.
- Mempersiapkan Alat beserta Bahan seperti yang telah tertera pada Sub Bab Alat dan Bahan di atas
- Merangkai Rangkaian
- Pada Rangkaian disambungkan input berupa gelombang pulsa agar dapat melihat bagaimana perbedaan respons gelombang input dan outputnya.
- Amatilah nilai input dan output dengan menyesuaikannya dengan rumus yang ada,
GAMBAR RANGKAIAN
1. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.8 a
![]() |
Rangkaian 10.8 a |
![]() |
Hasil Simulasi |
Prinsip kerja
Video Simulasi
2. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.8 b

Hasil Simulasi
Prinsip kerja
IC 74123 adalah monostable multivibrator (monoshot) yang dapat di-retrigger. Prinsip kerja dari IC ini adalah ketika sinyal input (pada pin B) diberikan, maka IC akan menghasilkan pulsa output dengan durasi tertentu sesuai dengan nilai resistor dan kapasitor eksternal yang digunakan. Durasi pulsa output ini dapat diatur dengan mengubah nilai resistor dan kapasitor yang digunakan. Pada rangkaian diatas berupa pemicuan RENDAH ke TINGGI dan percobaan kita mengunakan frekuensi 35 khz yang mana ini di dapat dari rumus T = 0.28RC[1 + (0.7/R)] dengan nilai R= 10k ohm dan C= 10nF. formula ini berlaku untuk C> 1000pF. Rentang nilai yang disarankan untukRadalah 5–50 K . dan pada simulasi terlihat bahwa input yang berupa sinyal pulsa dan ouput berupa kosntan (DC) hal ini di akibatkan oleh rangkaian monostable multivibrator bekerja secara tidak stabil dan hanya menghasilkan satu pulsa output pada setiap kali diberi input trigger. Setelah pulsa output selesai, rangkaian akan kembali ke kondisi awal dan sinyal output akan kembali menjadi konstan atau berupa sinyal DCDalam aplikasinya, IC 74123 dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal pulsa untuk mengontrol berbagai macam sistem elektronik, seperti pemrosesan data digital, kontrol motor, dan sebagainya.
![]() |
Hasil Simulasi |
Video simulasi
3. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.10
Prinsip kerja
Pada Skematik Terdiri dari sebuah IC 555, 2 buah resistor dan Sebuah kapasitor elco. Saat rangkaian diaktifkan, mula mula Kapasitor C1 mengisi muatannya lewat R1 dan R2. Kapasitor mengisi muatannya hingga tegangan pada C1 lebih dari 2/3*Vcc. Artinya, jika tegangan kerja adalah 5V maka kapasitor mengisi sampai tegangannya 2/3*5=3.33v. Pada saat kapasitor mengisi, output pin kaki 3 adalah HIGH. Saat tegangan pada C1 lebih sedikit saja dari 3.33v, transistor internal yang berada pada pin 7 akan aktif sehingga muatan pada C1 dibuang ke kaki 7 hanya lewat R2. Tegangan pada C1 dibuang sampai nilainya sedikit dibawah 1/3*vcc atau 1.6v. saat kapasitor C1 membuang muatannya, output pin 3 IC akan berubah menjadi LOW. Berkurangnya Tegangan C1 dibawah 1/3vcc menyebabkan transistor internal pada kaki 7 terputus, maka kapasitor mengisi lagi sampai 2/3vcc menyebabkan siklus yang berulang terus menerus. Sehingga terbentuk gelombang pulsa. Kerja dari rangkaian dapat dihentikan dengan cara menghubungkan pin 4 (Reset) ke Ground. Dengan cara ini maka output pin 3 tidak akan berubah (LOW).
Video Simulasi
4. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.10 c (modifikasi 10.10)
Prinsip kerja
Pada Skematik Terdiri dari sebuah IC 555, 2 buah resistor dan Sebuah kapasitor elco. Saat rangkaian diaktifkan, mula mula Kapasitor C1 mengisi muatannya lewat R1 dan R2. Kapasitor mengisi muatannya hingga tegangan pada C1 lebih dari 2/3*Vcc. Artinya, jika tegangan kerja adalah 5V maka kapasitor mengisi sampai tegangannya 2/3*5=3.33v. Pada saat kapasitor mengisi, output pin kaki 3 adalah HIGH. Saat tegangan pada C1 lebih sedikit saja dari 3.33v, transistor internal yang berada pada pin 7 akan aktif sehingga muatan pada C1 dibuang ke kaki 7 hanya lewat R2. Tegangan pada C1 dibuang sampai nilainya sedikit dibawah 1/3*vcc atau 1.6v. saat kapasitor C1 membuang muatannya, output pin 3 IC akan berubah menjadi LOW. Berkurangnya Tegangan C1 dibawah 1/3 vcc menyebabkan transistor internal pada kaki 7 terputus, maka kapasitor mengisi lagi sampai 2/3 vcc menyebabkan siklus yang berulang terus menerus. Sehingga terbentuk gelombang pulsa. Kerja dari rangkaian dapat dihentikan dengan cara menghubungkan pin 4 (Reset) ke Ground. Dengan cara ini maka output pin 3 tidak akan berubah (LOW).
Video Simulasi
5. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.10 c (modifikasi 10.10)

Rangkaian 10.10 C
Prinsip Kerja
(c) dan (d) menunjukkan dua sirkuit yang dimodifikasi dimanaPeriode waktu kondisi TINGGI dan RENDAH dapat dipilih secara independen. Untuk multivibrator astabilsirkuit pada Gambar 10.10 (c) dan (d), dua periode waktu diberikan oleh persamaan:
Periode waktu kondisi tinggi = 0 69R1 C (10.11)
Periode waktu keadaan RENDAH = 0 69R2 C (10.12)
Untuk R1 = R2 = R T = 1 38RC dan f = 1/1 38RC
4. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.10 c (modifikasi 10.10)
![]() |
Rangkaian 10.10 C |
Periode waktu kondisi tinggi = 0 69R1 C (10.11)Periode waktu keadaan RENDAH = 0 69R2 C (10.12)
T = 1 38RC dan f = 1/1 38RC
Video Simulasi
6. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.11

Rangkaian 10.10 C
Prinsip Kerja
Rangkaian multivibrator monostable dasar yang dikonfigurasi di sekitar timer 555.Pemicu pulsa diterapkan ke terminal 2 dari IC, yang awalnya harus dijaga pada VCC. A TINGGI di terminal 2 memaksa output ke status RENDAH. Pulsa pemicu TINGGI ke RENDAH di terminal 2 menahan outputnegara TINGGI dan sekaligus memungkinkan kapasitor untuk mengisi daya dari + VCC melalui R. Ingatbahwa tingkat RENDAH dari pulsa pemicu harus pergi setidaknya di bawah + VCC / 3. Saat tegangan kapasitor melebihi + 2VCC / 3, output kembali ke status RENDAH. Kami perlu menerapkan pemicu pulsa lain untuk terminal 2 untuk membuat output pergi ke status TINGGI lagi. Setiap kali timer dipicu dengan tepat,output masuk ke status TINGGI dan tetap di sana untuk waktu yang dibutuhkan kapasitor untuk mengisi daya0 hingga + 2VCC / 3.Periode waktu ini, yang sama dengan lebar pulsa keluaran monoshot, diberikan oleh persamaan
Video Simulasi
7. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.12
Prinsip Kerja :
Konfigurasi monoshot yang dapat dipicu pada membuntuti tepi gelombang pemicu. R1 – C1 merupakan rangkaian pembeda. Salah satu terminal resistor R1 diikat ke + VCC, dengan hasil bahwa amplitudo dari pulsa yang dibedakan adalah +VCC ke +2VCC dan +VCC ke ground, sesuai dengan ujung depan dan belakang dari gelombang pemicu masing-masing. Dioda D menjepit pulsa positif yang berjalan positif menjadi sekitar +0.7 V. Hasil akhirnya adalah bahwa terminal pemicu timer 555 mendapatkan pulsa pemicu yang diperlukan sesuai dengan HIGH-to-LOW tepi bentuk gelombang pemicu.
6. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.11
![]() |
Rangkaian 10.10 C |
Prinsip Kerja
Video Simulasi
8. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.13
Prinsip Kerja
konfigurasi monoshot yang dapat dipicu di tepi depan dari gelombang pemicu. Kombinasi R1-C1 merupakan pembeda yang menghasilkan positif dan pulsa negatif sesuai dengan transisi LOW-to-HIGH dan HIGH-to-LOW dari pelatuk. Bentuk gelombang. Pulsa negatif dijepit oleh dioda, dan pulsa positif diterapkan ke basis saklar transistor. Terminal kolektor dari transistor mengumpankan pulsa pemicu yang diperlukan ke terminal 2 dari IC.
Video Simulasi
9. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.14
Prinsip Kerja
Rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 10.14 (a) adalah multivibrator astabil dengan bentuk gelombang simetris 500 Hz diterapkan ke terminal RESET-nya. Terminal RESET bergantian TINGGI dan RENDAH selama 1,0 ms. Kapan input RESET adalah RENDAH, output dipaksa ke kondisi RENDAH. Saat input RESET TINGGI, sebuah bentuk gelombang astable muncul di output
Video Simulasi
10. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.16

Rangkaian 10.16

Hasil Simulasi
Prinsip Kerja
rangkaian multivibrator monostable dasar yang dikonfigurasi di sekitar timer 555. Pemicu pulsa diterapkan ke terminal 2 dari IC, yang awalnya harus dijaga pada VCC. A TINGGI di terminal 2 memaksa output ke status RENDAH. Pulsa pemicu TINGGI ke RENDAH di terminal 2 menahan outputnegara TINGGI dan sekaligus memungkinkan kapasitor untuk mengisi daya dari + VCC melalui R. Ingatbahwa tingkat RENDAH dari pulsa pemicu harus pergi setidaknya di bawah + VCC / 3. Saat tegangan kapasitor melebihi + 2VCC / 3, output kembali ke status RENDAH. Kami perlu menerapkan pemicu pulsa lain untuk terminal 2 untuk membuat output pergi ke status TINGGI lagi. Setiap kali timer dipicu dengan tepat,output masuk ke status TINGGI dan tetap di sana untuk waktu yang dibutuhkan kapasitor untuk mengisi daya0 hingga + 2VCC / 3.Periode waktu ini, yang sama dengan lebar pulsa keluaran monoshot, diberikan
10. Gambar dah hasil simulasi rangkaian 10.16
![]() |
Rangkaian 10.16 |
![]() |
Hasil Simulasi |
Prinsip Kerja
Video Simulasi
5.Download[kembali]
File RangkaianLink File rangkaian 10.8 A klik disiniLink File rangkaian 10.8 B klik disini Link File rangkaian 10.10 klik disiniLink File rangkaian 10.10 C klik disiniLink File rangkaian 10.10 D klik disiniLink File rangkaian 10.11 klik disini
Link File rangkaian 10.12 klik disini
Link File rangkaian 10.13 klik disini
Link File rangkaian 10.14 klik disiniLink File rangkaian 10.16 klik disinilink Datasheet Resistor Klik disiniDatasheet IC 555 Klik disiniDataSheet Dioda Klik disini
Link File rangkaian 10.12 klik disini
Link File rangkaian 10.13 klik disini
Link File rangkaian 10.14 klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar