Tugas Pendahuluan 2





Modul 2
Flip Flop
1. Kondisi
[Kembali]
    Percobaan 2 Kondisi 17
    Buatlah rangkaian T flip flop seperti pada gambar pada percobaan dengan ketentuan input B0=1, B1=0, B2=clock
2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]

Gambar Rangkaian Sebelum Disimulasikan



Rangkaian Disimulasikan
3. Video Simulasi [Kembali]

4. Prinsip Kerja [Kembali]

Dalam percobaan tersebut, IC J-K flip flop digunakan dan dimodifikasi agar berfungsi sebagai T flip flop. Dalam modifikasi ini, input T diaktifkan dan dipengaruhi oleh clock, sehingga output akan berubah hanya ketika T diaktifkan. Jika T tidak aktif, meskipun dipengaruhi oleh clock, output tidak akan berubah.

Dalam modifikasi ini, T dihubungkan ke Vcc, sehingga input T dianggap aktif. Namun, yang sebenarnya mempengaruhi output adalah input R dan S. Untuk mengaktifkan R dan S pada J-K flip flop, kondisinya adalah aktif saat diberikan logika 0, atau dengan kata lain, aktif LOW.

Dalam kasus ini, input S diatur sebagai 0 dan input R diatur sebagai 1. Karena kondisi aktif LOW, hal ini menyebabkan output Q menjadi 1 dan output Q' menjadi 0.

5. Link Download [Kembali]
Link Video Percobaan [klik]
Link Rangkaian Percobaan [klik]
Link HTML [klik]
Link Datasheet J K Flip Flop [klik]





Tugas Pendahuluan 1





Modul 2
Flip Flop

1. Kondisi
[Kembali]
    Percobaan 1 Kondisi 11

    Buatlah rangkaian J-K flip flop dan D flip flop seperti pada gambar pada percobaan dengan ketentuan input B0=1, B1=1, B2=1, B3=clock, B4=0, B5=tidak dihubungkan, B6=clock

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]


Gambar Rangkaian Sebelum Disimulasikan




Rangkaian Disimulasikan

3. Video Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja [Kembali]
    Pada percobaan kali ini menggunakan rangkaian JK Flip Flop dan D Flip Flop yang mana prinsip kerjanya yaitu JK Flip Flop nilai Output yang dihasilkan sesuai kondisi yang diminta B0 = 1 , B1 = 1, B2 = 1 , B3 = Clock , B4 = 0, B5 = Don't Care , B6 = Clock, yaitu didapatkan output dengan keadaan berlawanan pada rangkaian JK Flip Flop yang mana ini  sesuai dengan yang ada pada tabel kebenarannya yang bisa disebut dengan keadaan toggle dan untuk rangkaian D Flip Flop nya menghasilkan Output yang tetap dikarenakan inputannya Don't Care.
5. Link Download [Kembali]
Link Video Percobaan [klik]
Link Rangkaian Percobaan [klik]
Link HTML [klik]
Link Datasheet J K Flip Flop [klik]
Link Datasheet D Flip Flop  [klik]










Modul 2





Modul 2
Flip Flop


1. Tujuan [Kembali]
- Merangkai dan menguji berbagai macam flip-flop.

2. Alat dan Bahan [Kembali]
  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4. Jumper 

3. Dasar Teori [Kembali]

Flip-flop adalah rangkaian elektronika yang memilki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain
 

 
1. RS Flip Flop 
    R-S Flip-flop merupakan dasar dari semua flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan atau masukan yaitu R dan S

Gambar Rangkaian Dalam RS  Flip Flop 

Simbol RS Flip Flop

Tabel RS Flip Flop

2. J-K Flip Flop 
    J-K Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yanng berarti diberi berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluaran atau outputnya.

Gambar Rangkaian Dalam J-K Flip Flop

Gambar Simbol J-K Flip Flop

Tabel J-K Flip Flop
3. D Flip-Flop
    D Flip-flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop R-S. Perbedaan dengan R-S flip-flop terletak pada inputan R, dan D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT.

Gambar Rangkaian Dalam D Flip Flop

Gambar Simbol D Flip Flop

Tabel D Flip Flop

4. T Flip-Flop
    T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan menggunakan J-K Flip-flop yang kedua inputannya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputannya rendah.

Gambar Rangkaian Dalam T Flip Flop

Gambar Simbol T Flip Flop

Tabel T Flip Flop

 

Laporan Akhir 2 (Percobaan 3)




1. Jurnal [Kembali]


2. Hardware [Kembali]


3. Video Praktikum [Kembali]


4. Analisa [Kembali]

1. Bagaimana pengaruh perubahan nilai kapasitor dan resistor? Jelaskan beserta rumus !

Jawab :

Pada percoban 3 didapatkan berdasarkan data, nilai kapasitor dan resistor mempengaruhi nilai waktu perpindahan LED dari LED H1 ke H2. Dimana apabila nilai kapasitor semakin besar maka semakin lama waktu yang dibutuhkan LED untuk berpindah dan begitu sebaliknya. Dan untuk nilai resistor juga sama, saat nilai resistor semakin besar maka semakin lama juga waktu yang dibutuhkan LED untuk berpindah.

Dilihat pada rumus :

 t = ln (2) × (R1+Rp) × C

Dimana nilai waktu (t) berbanding lurus dengan R dan C, sehingga semakin besar nilai R dan C, maka nilai t juga semakin besar.

2. Analisa dan bandingkan hasil jurnal yang didapatkan dipraktikum dengan hasil jurnal perhitungan, carilah persentase errornya !

Jawab :

Berdasarkan data perhitungan dan data jurnal ketika praktikum, didapatkan nilai waktu yang cukup berbeda, dimana hal tersebut disebabkan oleh ketidaktelitian praktikan saat mengambil data atau melakukan perhitungan.

5. Link Download [Kembali]

 

Laporan Akhir 1 (Percobaan 1)




1. Jurnal [Kembali]



2. Hardware [Kembali]


3. Video Praktikum [Kembali]


4. Analisa [Kembali]

1. Bagaimana pengaruh masing-masing output gerbang ketika input B1 diubah menjadi clock?

Jawab :
  • Pada gerbang NOT, jika input B1 diubah menjadi clock maka outputnya sinyal naik turun. Pada jurnal, jika input 0 (sinyal low-high) maka outpunya ialah 1 (sinyal high-low).  
  • Pada gerbang AND, jika input B1= 0 dan dihubung dengan clock dengan inputnya 0 (low-high) maka outpuntnya 1 kemudia 0  (high-low sampai akhir). Dan untuk input B1= 1, maka input dan outputnya sama (sinyal naik-turun).  
  • Pada gerbang OR, jika input B1= 0 maka input dan outputnya sama (sinyal naik turun). Dan untuk input B1= 1 maka saat input 1 dan untuk outputnya 0 kemudian menjadi 1 (low-high sampai akhir). 
  • Pada gerbang XOR, jika input B1= 0 maka input dan outputnya sama. Dan untuk input B1= 1 maka inputnya 1 dan outputnya 0 (berkebalikan sinyal naik turunya). 
  • Pada gerbang NAND, jika input B1= 0 maka saat input 0 maka untuk outputnya 1 kemudian 0 (high-low sampai akhir). Dan untuk input B1= 1 maka outputnya berkebalikan (input = 1, output 0 berupa sinyal naik-turun). 
  • Pada gerbang NOR, jika input B1 = 0 maka outputnya 1 (sinyal naik turun). Dan jika input B1 = 1 maka outputnya awalnya 1 kemudian 0 sampai akhir. 
  • Pada gerbang XNOR, jika input B1 = 0 maka outputnya 1 (berkebalikan) dan jika input B1 = 1 maka outputnya juga 1 (sinyal yang sama).

5. Link Download [Kembali]

 

Tugas Pendahuluan 2




Modul I
Gerbang Logika Dasar & Monostabil Multivibrator

1. Kondisi
 [Kembali]

Percobaan 2 Kondisi 14
Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan 2, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT .
o Rangkaian Sederhana 1 : B= 0, D=0, A=1, C’=0, D= 1
o Rangkaian Sederhana 2 : B= 0, D=0, A= 1, B=0, C’=1.

2. Gambar [Kembali]


- Gambar Rangkaian Kondisi 2


3. Video [Kembali]

- Video Percobaan 2 Kondisi 14

4. Prinsip [Kembali]


Percobaan 2 Kondisi 14

    Pada percobaan 2, terdapat rangkaian yang terdiri dari 4 buah switch SPDT, gerbang logika XOR, AND, OR, dan NOT. Input pada setiap akan divariasikan menjadi rangkaian sederhana, yaitu rangkaian sederhana 1 : B= 0, D=0, A=1, C’=0, D= 1 dan rangkaian sederhana 2 : B= 0, D=0, A= 1, B=0, C’=1. Dibuat seperti pada percobaan 2 di Modul.

    Prinsip kerjanya menggunakan prinsip gerbang logika pada gerbang AND, yaitu prinsip perkalian, akan berlogika satu ketika semua input bernilai 1. Pada gerbang OR (prinsip penjumlahan) akan berlogika 0 ketika semua input bernilai nol. Pada gerbang XOR akan berlogika 1 ketika nilai dari kedua input berlogika ganjil dan akan berlogika 0 ketika nilai dari kedua input berlogika genap. Pada gerbang XNOR akan berlogika 1 ketika nilai dari input genap dan akan berlogika 0 ketika nilai input ganjil, NOT akan inver dari input utk outputnya.

    Untuk rangkaian sederhana 1 berupa  B= 0, D=0 masuk ke kaki input XOR sehingga outputnya menjadi 0, dan untuk A=1, C’=0, D= 1 masuk ke kaki input gerbang AND sehingga outpunya 1, ini terjadi karena pada C’=0 dimana maksud dari petik satu diatas (') merupakan NOT dari C sehingga output nya 1. Lalu, keluaran yang dihasilakan XOR = 0 dan AND = 1 masuk ke kaki input OR yang sehingga LED hidup, karena outputnya 1.

    Selanjutnya rangkaian sederhana 2 berupa  B= 0, D=0 masuk ke kaki input XOR menghasilkan keluaran 0, dan untuk A= 1, B=0, C’=1 akan diinputkan ke gerbang AND menghasilkan outpunya 0, karena pada C’=1 dimana maksud dari petik satu diatas (') NOT atau invers dari C sehingga output nya 0. Kemudian dari output XOR =0 dan AND = 0 akan masukkan ke kaki input OR membuat indikator LED mati, karena outputnya 0.

5. Link [Kembali]





 

Tugas Pendahuluan 1




Modul I
Gerbang Logika Dasar & Monostabil Multivibrator

1. Kondisi
 [Kembali]

Percobaan 1 Kondisi 13
Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang NAND dengan 2, 3 input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 2 dan 4 input,kemudian 2 gerbang XOR dan 2 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT.

2. Gambar [Kembali]

- Gambar Rangkaian Kondisi 1


3. Video [Kembali]

- Video Percobaan 1 Kondisi 13

4. Prinsip [Kembali]


Percobaan 1 Kondisi 13  
    Rangkaian ini terdiri atas 3 gerbang NAND dengan 2, 3 input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 2 dan 4 input,kemudian 2 gerbang XOR dan 2 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT.. Apabila switch SPDT terhubung dengan sumber Vcc maka akan berlogika 1 dan apabila switch SPDT terhubung dengan Ground maka akan berlogika 0.

    Sesuai dengan tabel kebenaran gerbang logika diatas, pada gerbang NAND akan berlogika satu jika terdapat input bernilai 1. Pada gerbang NOR akan berlogika 0 ketika terdapat input bernilai 1. Pada gerbang XOR akan berlogika 1 ketika nilai dari kedua input berlainan dan akan berlogika 0 ketika nilai dari kedua input sama. Pada gerbang XNOR akan berlogika 1 ketika nilai dari input sama dan akan berlogika 0 ketika nilai input berlainan.

    Saat ketika semua saklar terhubung ke Vcc, output gerbang NAND pertama dan kedua akan berlogika 0 karena semua inputan di masing kaki input yang berlogika 1. Kemudian output kedua gerbang NOR akan berlogika 1 karena semua inputan di masing kaki input yang berlogika 0. Selanjutnya output gerbang XOR akan berlogika 0 sebab kedua inputan berlogika 1 dan output gerbang XNOR akan berlogika 1 dikarenakan kedua inputnya memiliki nilai yang sama, sehingga ada arus mengalir ke Logic Probe dan Logic Probe akan bernilai 1.

5. Link [Kembali]






LAPORAN AKHIR M4

MODUL 4 MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]   DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan ...